Senin, 23 Februari 2015

Makalah Satuan Operasi II
Sentrifugasi (Centrifuge)
Dosen Pengampuh : Okto Ivansyah S.Si.,M.Si

Oleh
Nama : Dodi Irwansyah
NIM : 3201306033
Kelas : 3A


TEKNOLOGI PERTANIAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAHUN AJARAN AKADEMIK 2014/2015




KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah dengan segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmatNya, saya selaku penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen dan teman-teman sekelas yang telah mendukung saya untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu nilai tugas dari matakuliah Satuan Operasi II. Makalah ini memang jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya meminta kritik dan saran dari dosen dan teman-teman sekalian.








Pontianak, 30 November 2014
Tertanda,

Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI   .......................................................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................  1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................  1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................ 1
1.3.Tujuan Masalah ................................................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................  3
2.1. Pengertian Sentrifuge ......................................................................................................  3
2.2. Sejarah Penemuan Sentrifuge ..........................................................................................  3
2.3. Jenis-Jenis Sentrifuge ......................................................................................................  4
2.4. Prinsip Kerja Alat Sentrifugasi ........................................................................................  5
2.5. Cara Penggunaan Alat Centrifuge ..................................................................................  6
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................  7
3.1. Kesimpulan ......................................................................................................................  7
3.2. Saran ...............................................................................................................................  7
DAFTAR PUSTAKA









BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Sentrifugasi adalah metode sedimentasi untuk memisahkan partikel-partikel dari suatu fluida berdasarkan berat jenisnya dengan memberikan gaya sentripetal (Robinson 1975). Sentrifugasi bertujuan untuk memisahkan sel menjadi organel-organel utama sehingga fungsinya dapat diketahui (Miller 2000). Dalam bentuk yang sederhana sentrifus terdiri atas sebuah rotor dengan lubang-lubang untuk melatakkan wadah/tabung yang berisi cairan dan sebuah motor atau alat lain yang dapat memutar rotor pada kecepatan yang dikehendaki. Semua bagian lain yang terdapat pada sentrifus modern saat ini hanyalah perlengkapan yang dimaksudkan untuk melakukan berbagai fungsi yang berguna dan mempertahankan kondisi lingkungan dimana rotor tersebut bekerja.  Penggunaan sentrifus cukup luas, meliputi koleksi dari pemisahan sel, organel dan molekul  (Hendra 1989).

1.2.      Rumusan Masalah
1.      Pengertian centrifuge
2.      Sejarah penemuan centrifuge
3.      Jenis – jenis centrifuge
4.      Prinsip kerja alat centrifuge
  5.      Cara penggunaan alat centrifuge



1.3.      Tujuan Masalah
1.      Mengetahui pengertian alat centrifuge
2.      Mengetahui sejarah centrifuge
3.      Agar dapat mengetahui jenis – jenis centrifuge
4.      Mengetahui prinsip kerja dari centrifuge
5.      Dapat menggunakan alat centrifuge dengan benar dan sesuai standar SOP





















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.            Pengertian Centrifuge
Sentrifus merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam prosesnya, sentrifus menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi dua fase yaitu supernatant yang berupa cairan dan pellet atau organel yang mengendap. Peralatan sentrifus terdiri dari sebuah rotor atau tempat untuk meletakan larutan yang akan dipisahkan. Rotor ini nantinya akan berputar dengan cepat yang akan mengakibatkan larutan akan terpisah menjadi dua fase. Semakin cepat perputaran yang dilakukan, semakin banyak pula organel sel yang dapat diendapkan begitu juga sebaliknya.
Sebelum sentrifus dioperasikan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan operator seperti rotor dalam sentrifus harus diseimbangkan, alat harus benar – benar siap diperiksa apakah ada kerusakan, dan lain – lain. Pada saat sentrifus sedang berputar tutup mesin tidak boleh dibuka. Sebagian besar dari mesin – mesin ini mempunyai alat pengaman yang mencegah tutup mesin ini terbuka. Akan tetapi, ada beberapa sentrifus yang tidak mempunyai alat tersebut. dalam pengoperasian sentrifus ini juga memerlukan kehati-hatian dari operator jangan sampai rambut atau jas lab tersangkut pada rotor yang sedang berputar karena akan sangat membahayakan. Setelah sampel selesai disentrifus sampel kemudian dipindahkan dari rotor.Sentrifus kemudian dingin setelah digunakan dan tutupnya harus dibiarkan terbuka agar semua air yang mengembun dapat menguap.
2.2.            Sejarah Penemuan Centrifuge
Militer Inggris,  insinyur Benjamin Robins (1707-1751) menciptakan aparatur lengan berputar untuk menentukan tarik (dalam fisika) . Pada tahun 1864, Antonin Prandtl menemukan centrifuge susu pertama untuk memisahkan krim dari susu. Dalam pemisah sentrifugal kontinyu yang pertama kali, membuat aplikasi komersial layak.

2.3.            Jenis-jenis Centrifuge
Ada beberapa klasifikasi centrifuge menurut jenisnya, antara lain :
a.       General Purpose Centrifuge
Model biasanya adalah tabletop (bisa diletakkan di atas meja) yang dirancang untuk pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan padat yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0-3000 rpm, dan bisa menampung sampel dari 5-100 ml.
b.      Micro Centrifuge
Atau disebut juga microfuges, memutar microtubes khusus pada kecepatan tinggi. Volume micotubes berkisar 0.5-2.0 ml.
c.       Speciality Centrifuge
Yaitu centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik. Seperti microhematocrit centrifuges dan blood bank centrifuges, yang dirancang untuk pemakaian spesifik di laboratorium klinik. Microhematocrit centrifuge adalah merupakan variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel kapiler untuk pengukuran volume hematocrit pack cell, sedangkan Blood Bank Centrifuge adalah centrifuge yang dipakai di bank darah dan serologi yang dirancang untuk memisahkan sampel serologis dalam tabung.
Jenis lain adalah centrifuge berkecepatan tinggi, yaitu ultracentrifuges dan refrigerated centrifuges. Centrifuge berkecepatan tinggi berputar pada kecepatan 0-20.000 rpm dan ultracentrifuge berputar pada kecepatan di atas 50.000 rpm. Kebanyakan centrifuge ini dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk menjaga sampel tetap dingin selama sentrifugasi. Centrifuge ini lazim dipakai di laboratorium penelitian.
Jenis-jenis rotor pada centrifuge :
a.       Swing Out / Horizontal Rotor
Keuntungan
-          Menghasilkan butiran endapan yang terdistribusi merata
-          Dapat disesuaikan dengan berbagai tabung. Bisa untuk volume tunggal yang besar
 Kerugian
-       Kecepatannya terbatas.
-        Menimbulkan gesekan yang tinggi (bunyi,panas, kecepatannya lambat)
-       Ada bagian bergerak yang lebih banyak
b.      Fixed Angle Rotor
      Keuntungan
-    Bisa berkecepatan tinggi Memberikan jalur pemisahan yang lebih pendek
-    Memberikan dukungan tube yang lebih maksimum.
-    Menghasilkan gesekan dan panas yang lebih sedikit
      Kerugian
-    Menghasilkan butiran endapan yang tidak rata
-    Memiliki kapasitas yang lebih terbatas
-    Membuat tube menerima tekanan yang tinggi
-    Tips tube, tube tanpa tutup tidak bisa diisi penuh.
c.       Drum Rotor
      Keuntungan
-    Menghasilkan butiran endapan yang terdistribusi merata
-    Memiliki kapasitas besar.
      Kerugian
Terbatas pada micro-volume tube
-  Tidak dapat menghasilkan tenaga yang sama dengan angle rotor
d.      Winshield Rotor
      Keuntungan
-    Mengurangi tingkat gesekan dan panas.
-    Meningkatkan kecepatan potensial dari swing-out rotor
      Kerugian
-    Meningkatkan cost rotor
-    Meningkatkan berat rotor.
-    Memerlukan tempat yang lebih besar untuk menampung winshield

c)      Prinsip Kerja Alat Centrifuge
Prinsip sentrifugasi didasarkan pada pemisahan molekular dari sel atau organel subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep  bahwa partikel yang tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap (bersedimentasi) ke dasar wadah karena adanya gaya gravitasi.  Sehingga laju pengendapan suatu partikel yang tersuspensi tersebut dapat diatur dengan meningkatkan atau menurunkan pengaruh gravitasional terhadap partikel. Pengaturan laju pengendapan tersebut dapat dilakukan dengan cara menempatkan wadah yang berisi suspensi partikel kemesin sentrifugasi tepatnya pada bagian rotor yang kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu.
Hal tersebut tergantung pada ukuran dan bobot jenis dari suspensi. Teknik ini dapat digunakan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi molekul biologi dan komponen selular. Hasil sentrifugasi terbagi menjadi dua, yaitu supernatan dan pelet. Supernatan adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih rendah. Posisi dari substansi ini berada pada lapisan atas dan warnanya lebih jernih. Sementara pelet adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih tinggi.

2.5.   Cara Penggunaan Alat Centrifuge
v  Persiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
v  Sambungkan centrifuge pada aliran arus listrik
v  Nyalakan centrifuge
v  Buka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
v  Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang dimasukkan pada setiap tabung haruslah sama ukurannya
v  Masukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Untuk meletakkan gelas tabung berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara bersilang berlawanan. Namun hal ini tidak perlu dilakukan jika semua lubang pada centrifuge terisi penuh oleh tabung larutan yang akan dimurnikan.
v  Tutup kembali penutup centrifuge   
v  Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi  putaran (Rpm) yang diinginkan
v  Tekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan
v  Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan dalam tabung yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara berseling berlawanan pula.







BAB III
PENUTUP

3.1.      Kesimpulan
Sentrifugasi adalah sebuah peralatan, umumnya digerakkan oleh motor listrik (beberapa model lama yang berputar dengan tangan), yang menempatkan obyek di rotasi sekitar sumbu tetap , menerapkan kekuatan untuk tegak lurus sumbu. Sentrifugasi bekerja menggunakan prinsip sedimentasi , dimana percepatan sentripetal menyebabkan zat padat untuk memisahkan sepanjang arah radial (bagian bawah tabung). Oleh objek yang sama ringan, tanda akan cenderung bergerak ke atas.

3.2.        Saran
Dilaboratorium kesehatan banyak alat – alat yang sering digunakan dalam bekerja seperti sentrifugasi, sebanyak sebelum mengoperasikan alat – alat tersebut kita perlu mengetahui prosedur penggunaannya agar dapat memminimalisir kesalahan yang dapat terjadi. Oleh karena itu dengan penulisan makalah ini dimana membahas tentang alat sentrifugasi semoga dapat bermanfaat bagi kita semua pada umumnya dan tenaga kerja laboratorium khususnya. Tidak lupa penulis harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penulisan makalah – makalah kedepannya dapat lebih baik lagi.










DAFTAR PUSTAKA

v  Robinson J.R. 1975. Fundamental Of Acid-Base Regulation, 5th edition. Oxford: Blackwell



Tidak ada komentar:

Posting Komentar