Makalah
Satuan Operasi II
Sentrifugasi
(Centrifuge)
Dosen
Pengampuh : Okto Ivansyah S.Si.,M.Si
Oleh
Nama
: Dodi Irwansyah
NIM
: 3201306033
Kelas
: 3A
TEKNOLOGI
PERTANIAN
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN
POLITEKNIK
NEGERI PONTIANAK
TAHUN
AJARAN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan segala puji dan
syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmatNya, saya selaku
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada dosen dan teman-teman sekelas yang telah mendukung
saya untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai salah
satu nilai tugas dari matakuliah Satuan Operasi II. Makalah ini memang jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu saya meminta kritik dan saran dari dosen dan
teman-teman sekalian.
Pontianak, 30 November 2014
Tertanda,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................
1
1.3.Tujuan Masalah ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Sentrifuge ...................................................................................................... 3
2.2. Sejarah Penemuan Sentrifuge .......................................................................................... 3
2.3. Jenis-Jenis Sentrifuge ...................................................................................................... 4
2.4. Prinsip Kerja Alat Sentrifugasi
........................................................................................ 5
2.5. Cara Penggunaan Alat Centrifuge .................................................................................. 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 7
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................................... 7
3.2. Saran ............................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sentrifugasi adalah metode
sedimentasi untuk memisahkan partikel-partikel dari suatu fluida berdasarkan
berat jenisnya dengan memberikan gaya sentripetal (Robinson 1975). Sentrifugasi
bertujuan untuk memisahkan sel menjadi organel-organel utama sehingga fungsinya
dapat diketahui (Miller 2000). Dalam bentuk yang sederhana sentrifus terdiri
atas sebuah rotor dengan lubang-lubang untuk melatakkan wadah/tabung yang
berisi cairan dan sebuah motor atau alat lain yang dapat memutar rotor pada
kecepatan yang dikehendaki. Semua bagian lain yang terdapat pada sentrifus
modern saat ini hanyalah perlengkapan yang dimaksudkan untuk melakukan berbagai
fungsi yang berguna dan mempertahankan kondisi lingkungan dimana rotor tersebut
bekerja. Penggunaan sentrifus cukup luas, meliputi koleksi dari pemisahan
sel, organel dan molekul (Hendra 1989).
1.2.
Rumusan
Masalah
1. Pengertian
centrifuge
2. Sejarah
penemuan centrifuge
3. Jenis
– jenis centrifuge
4. Prinsip
kerja alat centrifuge
5. Cara
penggunaan alat centrifuge
1.3.
Tujuan
Masalah
1. Mengetahui
pengertian alat centrifuge
2. Mengetahui
sejarah centrifuge
3. Agar
dapat mengetahui jenis – jenis centrifuge
4. Mengetahui
prinsip kerja dari centrifuge
5. Dapat
menggunakan alat centrifuge dengan
benar dan sesuai standar SOP
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Centrifuge
Sentrifus merupakan alat yang digunakan untuk
memisahkan organel berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam
prosesnya, sentrifus menggunakan prinsip rotasi atau
perputaran tabung yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa
jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi dua fase yaitu supernatant yang berupa cairan dan pellet atau organel yang mengendap. Peralatan sentrifus terdiri dari sebuah rotor atau tempat
untuk meletakan larutan yang akan dipisahkan. Rotor ini nantinya akan berputar
dengan cepat yang akan mengakibatkan larutan akan terpisah menjadi dua fase.
Semakin cepat perputaran yang dilakukan, semakin banyak pula organel sel yang
dapat diendapkan begitu juga sebaliknya.
Sebelum sentrifus dioperasikan, ada beberapa hal penting
yang perlu diperhatikan operator seperti rotor dalam sentrifus harus diseimbangkan, alat harus benar
– benar siap diperiksa apakah ada kerusakan, dan lain – lain. Pada saat sentrifus sedang berputar tutup mesin tidak
boleh dibuka. Sebagian besar dari mesin – mesin ini mempunyai alat pengaman
yang mencegah tutup mesin ini terbuka. Akan tetapi, ada beberapa sentrifus yang tidak mempunyai alat tersebut.
dalam pengoperasian sentrifus ini juga memerlukan kehati-hatian dari
operator jangan sampai rambut atau jas lab tersangkut pada rotor yang sedang
berputar karena akan sangat membahayakan. Setelah sampel selesai disentrifus
sampel kemudian dipindahkan dari rotor.Sentrifus kemudian dingin setelah digunakan dan
tutupnya harus dibiarkan terbuka agar semua air yang mengembun dapat menguap.
2.2.
Sejarah Penemuan Centrifuge
Militer Inggris, insinyur Benjamin Robins (1707-1751)
menciptakan aparatur lengan berputar untuk menentukan tarik (dalam fisika) . Pada tahun 1864, Antonin
Prandtl menemukan
centrifuge susu pertama untuk memisahkan krim dari susu. Dalam pemisah sentrifugal
kontinyu yang pertama kali, membuat aplikasi komersial layak.
2.3.
Jenis-jenis Centrifuge
Ada beberapa klasifikasi
centrifuge menurut jenisnya, antara lain :
a. General Purpose Centrifuge
Model
biasanya adalah tabletop (bisa diletakkan di atas meja) yang dirancang untuk
pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan padat yang tidak
larut. Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0-3000 rpm, dan bisa menampung
sampel dari 5-100 ml.
b. Micro Centrifuge
Atau
disebut juga microfuges, memutar microtubes khusus pada kecepatan tinggi.
Volume micotubes berkisar 0.5-2.0 ml.
c. Speciality Centrifuge
Yaitu
centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik. Seperti
microhematocrit centrifuges dan blood bank centrifuges, yang dirancang untuk
pemakaian spesifik di laboratorium klinik. Microhematocrit centrifuge adalah
merupakan variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel kapiler
untuk pengukuran volume hematocrit pack cell, sedangkan Blood Bank Centrifuge
adalah centrifuge yang dipakai di bank darah dan serologi yang dirancang untuk
memisahkan sampel serologis dalam tabung.
Jenis lain adalah centrifuge
berkecepatan tinggi, yaitu ultracentrifuges dan refrigerated centrifuges.
Centrifuge berkecepatan tinggi berputar pada kecepatan 0-20.000 rpm dan
ultracentrifuge berputar pada kecepatan di atas 50.000 rpm. Kebanyakan
centrifuge ini dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk menjaga sampel tetap
dingin selama sentrifugasi. Centrifuge ini lazim dipakai di laboratorium
penelitian.
Jenis-jenis
rotor pada centrifuge :
a.
Swing
Out / Horizontal Rotor
Keuntungan
-
Menghasilkan
butiran endapan yang terdistribusi merata
-
Dapat
disesuaikan dengan berbagai tabung. Bisa untuk volume tunggal yang besar
Kerugian
- Kecepatannya terbatas.
- Menimbulkan gesekan yang tinggi
(bunyi,panas, kecepatannya lambat)
- Ada bagian bergerak yang lebih banyak
b. Fixed Angle Rotor
- Bisa berkecepatan tinggi
Memberikan jalur pemisahan yang lebih pendek
- Memberikan dukungan tube yang
lebih maksimum.
- Menghasilkan gesekan dan panas
yang lebih sedikit
-
Menghasilkan
butiran endapan yang tidak rata
-
Memiliki
kapasitas yang lebih terbatas
-
Membuat
tube menerima tekanan yang tinggi
-
Tips
tube, tube tanpa tutup tidak bisa diisi penuh.
c. Drum Rotor
-
Menghasilkan
butiran endapan yang terdistribusi merata
-
Memiliki
kapasitas besar.
-
Terbatas pada micro-volume tube
- Tidak dapat menghasilkan tenaga yang sama
dengan angle rotor
d. Winshield Rotor
-
Mengurangi
tingkat gesekan dan panas.
-
Meningkatkan
kecepatan potensial dari swing-out rotor
-
Meningkatkan
cost rotor
-
Meningkatkan
berat rotor.
-
Memerlukan
tempat yang lebih besar untuk menampung winshield
c)
Prinsip
Kerja Alat Centrifuge
Prinsip
sentrifugasi didasarkan pada pemisahan molekular dari sel atau organel
subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep bahwa partikel yang
tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap (bersedimentasi) ke dasar wadah
karena adanya gaya gravitasi. Sehingga laju pengendapan suatu partikel
yang tersuspensi tersebut dapat diatur dengan meningkatkan atau menurunkan
pengaruh gravitasional terhadap partikel. Pengaturan laju pengendapan tersebut
dapat dilakukan dengan cara menempatkan wadah yang berisi suspensi partikel
kemesin sentrifugasi tepatnya pada bagian rotor yang kemudian akan berputar
dengan kecepatan tertentu.
Hal
tersebut tergantung pada ukuran dan bobot jenis dari suspensi. Teknik ini dapat
digunakan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi molekul biologi dan komponen
selular. Hasil sentrifugasi terbagi menjadi dua, yaitu supernatan dan pelet.
Supernatan adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang
lebih rendah. Posisi dari substansi ini berada pada lapisan atas dan warnanya
lebih jernih. Sementara pelet adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki
bobot jenis yang lebih tinggi.
2.5. Cara Penggunaan Alat Centrifuge
v
Persiapkan
larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
v
Sambungkan
centrifuge pada aliran arus listrik
v
Nyalakan
centrifuge
v
Buka
penutup centrifuge dengan tekan
tombol open.
v
Masukan
larutan ke dalam gelas tabung centrifuge.
Larutan yang dimasukkan pada setiap tabung haruslah sama ukurannya
v
Masukkan
tiap tabung ke dalam lubang centrifuge.
Untuk meletakkan gelas tabung berisi larutan yang akan dimurnikan,
tabung harus diletakkan secara bersilang berlawanan. Namun hal ini tidak
perlu dilakukan jika semua lubang pada centrifuge
terisi penuh oleh tabung larutan yang akan dimurnikan.
v
Tutup
kembali penutup centrifuge
v
Set
atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan
rotasi putaran (Rpm) yang diinginkan
v
Tekan
tombol on untuk memulai memurnikan larutan
v
Setelah
pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan dalam tabung
yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara berseling berlawanan
pula.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sentrifugasi adalah sebuah peralatan, umumnya
digerakkan oleh motor listrik (beberapa model lama yang berputar dengan
tangan), yang menempatkan obyek di rotasi
sekitar sumbu tetap , menerapkan kekuatan untuk
tegak lurus sumbu. Sentrifugasi bekerja menggunakan prinsip
sedimentasi ,
dimana percepatan
sentripetal menyebabkan
zat padat untuk memisahkan sepanjang arah radial (bagian bawah tabung). Oleh
objek yang sama ringan, tanda akan cenderung bergerak ke atas.
3.2.
Saran
Dilaboratorium
kesehatan banyak alat – alat yang sering digunakan dalam bekerja seperti
sentrifugasi, sebanyak sebelum mengoperasikan alat – alat tersebut kita perlu
mengetahui prosedur penggunaannya agar dapat memminimalisir kesalahan yang
dapat terjadi. Oleh karena itu dengan penulisan makalah ini dimana membahas
tentang alat sentrifugasi semoga dapat bermanfaat bagi kita semua pada umumnya
dan tenaga kerja laboratorium khususnya. Tidak lupa penulis harapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun agar penulisan makalah – makalah kedepannya dapat
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
v Robinson
J.R. 1975. Fundamental Of Acid-Base Regulation, 5th edition.
Oxford: Blackwell